JAYAPURA,CAKAPNEWS.com- Mahasiswa Tambrauw di Jayapura menggelar Diskusi Publik tentang “Peran Mahasiswa Menghadapi Pembangunan Manusia di Tengah-Tengah Desakan Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di wilayah Kabupaten Tambrauw.
Diskusi publik ini dihadiri oleh para mahasiswa Tambrauw yang ada di Jayapura dan berlangsung di Asrama Kontrakan Mahasiswa Tambrauw di Kota Jayapura, Papua, Jumat (27/6/2025) malam.
Koordinator Diskusi Publik Mahasiswa Tambrauw di Jayapura, Apolos Akmuri mendesak Bupati Tambrauw, Yeheskiel Yesnath untuk segera menyelesaikan pemalangan yang dilakukan oleh masyarakat di Kali Buaya dan Kebar Timur, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya.
“Kami desak Bupati Tambrauw, untuk segera menyelesaikan pemalangan yang dilakukan oleh masyarakat di Kali Buaya dan Kebar Timur, sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal di Kabupaten Tambrauw,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima oleh media, Jumat (28/6/2025).
Menurut Apolos, Bupati Tambrauw sebagai kepala daerah harus fokus dalam menjalankan visi dan misi, untuk membangun semua masyarakat Kabupaten Tambrauw, khususnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam periode lima tahun kedepan.
Kata Apolos, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menyebutkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tambrauw, merupakan yang terendah di Provinsi Papua Barat Daya, yaitu 58,31 persen.
“Bupati Tambrauw dan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) harus fokus membangun SDM di Kabupaten Tambrauw, terutama memberikan perhatian terhadap seluruh mahasiswa Tambrauw yang saat ini sedang kuliah di masing-masing kota studi yang ada di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Mahasiswa Tambrauw (IMT) Jayapura Ferry Ariks meminta Bupati Tambrauw untuk fokus pada pembangunan dan harus menghindari urusan politik, termasuk urusan DOB, karena bisa memicu konflik horizontal antara masyarakat.
“Bupati harus memampukan mengayomi semua masyarakat, fokus menggenjot pembangunan yang berkeadilan untuk semua masyarakat Tambrauw. Segala masalah yang dihadapi masyarakat harus segera dibereskan,” katanya.
Ferry menambahkan bahwa aspirasi pemekaran yang disampaikan sebaiknya bupati ketemu masyarakat secara langsung, sehingga aspirasi bisa disampaikan, agar palang dibuka dan aktivitas masyarakat bisa lancar seperti biasa.
“Kami harap bupati segera turun selesaikan aksi palang dengan bicara kepada masyarakat dengan cara-cara persuasif, guna mencegat agar masalah itu tidak berkepanjangan atau makin melebar menjadi konflik horizontal dan lain sebagainya, terutama yang berdampak buruk bagi persatuan serta menghambat pembangunan di Kabupaten Tambrauw,” ucapnya.
Tak hanya itu, mahasiswa Tambrauw di Jayapura mendesak Bupati Tambrauw untuk segera membuka ruang dialog atau turun langsung dan klarifikasi terbuka dengan masyarakat yang pro Manokwari Barat dan pro Mpur, untuk mengatasi masalah horizontal yang saat ini sedang berlangsung, sebab pemalangan jalan memicu ketergangguan bagi masyarakat lain yang melakukan aktivitas menggunakan jalan tersebut.
“Bupati Tambrauw kami sarankan untuk fokus menjalankan tugas pokoknya untuk membangun masyarakat atau daerah, karena bupati sibuk politik juga akan berdampak pada pembangunan menjadi terbengkalai,” tutupnya. (Rilis).
Komentar