JAYAPURA,CAKAPNEWS.com — Dalam semangat menyukseskan Sinode Keuskupan Jayapura 2026, Tim Kerja Gema Sinode Paroki Kristus Juruselamat Kotaraja menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik Dasar bagi beberapa Orang Muda Katolik (OMK) dari 13 Komunitas Basis (KOMBAS).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu Sabtu, 26 Juli 2025 sampai Minggu, 27 Juli 2025, bertempat di Aula Pastoran Lama Paroki Kristus Juruselamat Kotaraja, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua II Dewan pastoral Paroki (DPP) Kristus Juruselamat Kotaraja, Frans Hubi dalam sambutannya menegaskan, pentingnya peran generasi muda dalam mewartakan karya dan kehidupan Gereja
Kegiatan pelatihan ini diinisiasi oleh Komunikasi Sosial Dewan pastoral Paroki (Komsos DPP) Kristus Juruselamat Kotaraja, yang bertanggung jawab penuh dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
Fokus utama pelatihan adalah membekali OMK dengan pengetahuan dan keterampilan dasar jurnalistik, baik dalam bentuk tulisan maupun media visual (videografi).
Pada sesi pertama, Sabtu 26 Juli 2025, pelatihan ini diisi oleh dua narasumber, yaitu Yulika Anastasia dan Jeane Marien, yang menyampaikan materi tentang videografi dan editing video. Peserta tidak hanya menerima materi secara teori, tetapi langsung diterjunkan dalam praktik lapangan untuk membuat video pendek bertema kegiatan seputar paroki. Hasil video dari masing-masing kelompok dipresentasikan dan dievaluasi bersama.
Pada sesi kedua, Minggu 27 Juli 2025 pelatihan dilanjutkan dengan materi jurnalisme dasar yang dibawakan oleh Roberth Hendi dan Roberth Yewen.
Dalam sesi ini, peserta dibimbing menulis berita dengan pendekatan 5W+1H, menyusun paragraf yang efektif, membedakan fakta dan opini, serta memahami etika pewartaan. Mereka juga diberikan tugas menulis berita berdasarkan keseluruhan proses pelatihan yang telah dijalani.
Wakil Ketua Tim Gema Sinode Paroki Kristus Juruselamat Kotaraja, Yulius Palumpun mengatakan, manfaat bagi para peserta dari kegiatan ini adalah para peserta dibekali dengan kemampuan dasar dalam bidang jurnalistik, baik secara teori maupun praktik.
“Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan teknik jurnalistik, tetapi juga menjadi ruang refleksi iman. Peserta diajak menyadari bahwa menjadi pewarta bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga tentang menyuarakan nilai-nilai kebenaran, harapan, dan kasih yang dihidupi dalam Gereja,” jelasnya.
“Kamera dan pena menjadi alat untuk berkisah, namun hati tetap menjadi pusat pewartaan,” sambung Yulius.
Selama dua hari pelatihan, keakraban dan semangat belajar terpancar dari wajah para peserta. Mereka bekerja sama, berdiskusi, tertawa dan mencoba. Hal ini menandakan bahwa yang mereka bangun bukan hanya kemampuan jurnalistik, tetapi juga komunitas yang berjalan bersama sebagai Gereja yang hidup.
“Melalui pelatihan ini, OMK Paroki Kristus Juruselamat Kotaraja tidak hanya belajar menulis dan merekam, tetapi juga dipanggil untuk menjadi suara Gereja di zaman mereka,” ujar Yulius.
Penulis: : Ivana Ardelia Palumpun
Editor : Redaksi CN
Komentar