JAYAPURA,CAKAPNEWS.com- Belasan tahun, mahasiswa Tambrauw di Jayapura menantikan pembangunan asrama yang layak dan memadai, sebagai tempat mereka tinggal dalam mendukung studi di Kota Jayapura, Papua.
Sejak pemekaran Kabupaten Tambrauw tahun 2008 dan kini telah memasuki usia 17 tahun, nampaknya belum memiliki asrama yang defenitif. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tambrauw diharapkan kedepan serius membangun sumber daya manusia (SDM).
Pada 2014, melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tambrauw mengontrol sebuah bangunan di Jalan Ex Batik, Perumnas III Waena, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura sebagai tempat tinggal berstatus kontrakan bagi mahasiswa Tambrauw di Jayapura.
Sejak saat itu, mahasiswa Tambrauw yang datang dan berstudi di Jayapura setiap tahunnya terus bertambah. Tak heran, hingga kini satu kamar bisa ditepati oleh 10-12 mahasiswa.
Mantan Ketua IMT Jayapura periode 2022-2023, Philipus Roni Wabia mengatakan, perjuangan adanya asrama defenitif telah dilakukan sejak lama, terhitung sejak 2014.
“Saat ini mahasiswa Tambrauw di Jayapura tinggal di asrama kontrakan yang dikontrak oleh pemda sejak 2014. Sampai saat ini kondisi kontrakan sudah tidak muat lagi,” ungkapnya disela-sela pertemuan pembentukan Tim Formatur Pembangunan Asrama Tambrauw di Jayapura, Minggu (4/5/2025).
Menurut alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih ini bahwa perjuangan menghadirkan asrama melalui Tim Formatur terus dilakukan, terutama mendesak pemda membeli tanah di Kota Jayapura, sehingga diperuntukan untuk membangun asrama defenitif kedepannya.
“Dari berbagai perjuangan yang kami lakukan, terutama melalui kepengurusan IMT Jayapura setiap tahun, maka pemda sudah melunasi pembayaran tanah asrama sebesar 2 miliar,” katanya.
Senada dengan itu, mantan Ketua IMT Jayapura periode 2023-2024, Theo Esyah menambahkan bahwa pembayaran uang tanah telah dilunasi. Oleh karena itu, melalui Tim Formatur yang dibentuk ini kedepan bisa melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemda, sehingga asrama mahasiswa Tambrauw di Jayapura bisa dibangun.
“Sudah dibentuk tim formatur, maka kerja-kerja tim kedepan harus lebih ditingkatkan lagi, sehingga asrama defenitif bisa segera dibangun di lokasi yang sudah dilunasi tersebut,” katanya.
Theo mengajak seluruh mahasiswa Tambrauw di Jayapura untuk bersatu, sehingga perjuangan menghadirkan asrama defenitif bisa direalisasikan oleh pemerintah daerah kedepan.
“Saya kira yang terpenting adalah persatuan dan kesatuan kami sebagai mahasiswa Tambrauw di Jayapura. Dengan persatuan yang kuat, maka kedepan asrama defenitif bisa dibangun di Kota Jayapura,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua IMT Jayapura periode 2024-2026, Fery Ariks berharap dukungan semua pihak, terutama para pembina, alumni, senior dan seluruh anggota IMT Jayapura, sehingga perjuangan menghadirkan asrama defenitif kedepan bisa terwujud. (Redaksi).
Komentar