SENTANI, CAKAPNEWS.com- Sebanyak ratusan guru-guru dan pegawai dari sekolah Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Kabupaten Jayapura mengikuti kegiatan Rekoleksi Guru Pegawai yang berlangsung di Aula Gereja Katolik Paroki Kristus Sang Penebus Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (19/8/2025).
Kegiatan rekoleksi guru pegawai ini mengundang Pastor Wilhelmus Irineu, OFM sebagai narasumber yang didampingi oleh Direktur YPPK Santo Fransiskus Asisi Kabupaten dan Kota Jayapura, Ferdinando Lase dan diikuti oleh ratusan guru pegawai sekolah YPPK di Kabupaten Jayapura.
Direktur YPPK Santo Fransiskus Asisi Kabupaten dan Kota Jayapura, Ferdinando Lase menjelaskan bahwa kegiatan rekoleksi ini menjadi bagian penting dalam membangun penyegaran bagi para guru-guru yang mengajar dan mengabdi di sekolah YPPK.
“Tujuannya adalah meningkatkan motivasi dan semangat serta pengabdian mereka guru-guru dan pegawai, sehingga lebih menyadarkan kembali panggilan mereka sebagai seorang guru dan pegawai di sekolah YPPK,” jelasnya kepada wartawan, Selasa siang.
Kata Ferdinando, dengan kegiatan rekoleksi ini para guru dan pegawai sekolah YPPK kedepan bisa melaksanakan tugas untuk mendidik dengan kasih sesuai dengan teladan Santo Fransiskus Asisi.

Para guru-guru dan pegawai, saat mengikuti rekoleksi yang dilaksanakan oleh YPPK Kabupaten/Kota Jayapura di Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (19/8/2025). Foto: Istimewa
“Kepada bapak/ibu guru ditekankan untuk pentingnya melaynai dengan rendah hati dan mengutamakan kasih sebagai ciri khas kami di sekolah-sekolah Katolik,” katanya.
Tingkatkan Pelayanan Dengan Hati dan Kasih
Ferdinando menyampaikan, dengan rekoleksi ini dapat mengingatkan kembali kepada para guru-guru dan pegawai, untuk lebih elegan dalam dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawab, terutama meningkatkan pelayanan dengan hati dan kasih sesuai semangat Santo Fransiskus Asisi.
“Melalui rekoleksi ini diharapkan para guru-guru dan pegawai bisa meningatkan pelayanan dengan hati dan kasih serta mementingkan kehidupan bersama, melihat kepentingan dan kehidupan bersama. Karena ini merupakan tujuan utama,” ujarnya.
Mantan Kepala SMA YPPK Taruna Dharma Jayapura ini berharap, melalui kegiatan rekoleksi ini, para guru-guru dan pegawai lebih mencintai panggilannya untuk melayani anak-anak didik di sekolahnya masing-masing.
“Saya berharap para guru-guru bisa melayani dengan hati dan kasih. Lebih peduli lagi kepada anak-anak murid dan mengedepankan asas kebersamaan serta mampu memberikan perhatian kepada anak-anak yang kurang mampu secara intelektual dengan memberikan pendampingan, sehingga anak-anak kelak bisa meraih masa depannya masing-masing,” harap Ferdinando.
Mewartakan Nilai-Nilai Injil di Sekolah
Sementara itu, Pastor Wilhelmus Ireneus Gosalit, OFM menjelaskan bahwa materi yang disampaikan kepada para guru dan pegawai sekolah YPPK di Kabupaten Jayapura, agar mereka menyadari peran dan fungsinya dalam mewartakan nilai-nilai Injil di sekolah.

Pastor Wilhelmus, OFM, saat memberikan keterangan kepada wartawan, usai memberikan materi rekoleksi kepada para guru-guru dan pegawai YPPK di Kabupaten Jayapura, Selasa (19/8/2025). Foto: Istimewa
“Membagi kabar gembira kepada anak-anak. Ini yang harus dipegang, sebab ini merupakan panggilan iman mereka sebagai orang Kristen dalam berbagi nilai bagi generasi muda yang ada di sekolah-sekolah Katolik milik YPPK,” ujarnya.
Menurut Pastor Wilhelmus, para guru dan pegawai di sekolah YPPK memiliki tanggungjawab untuk membangun karakter para siswa, sehingga kelak menjadi pribadi-pribadi yang berguna bagi sesama, terutama meneladani dan memaknai nilai-nilai kehidupan yang diajarkan oleh Santo Fransiskus Asisi.
“Dimana membentuk kehidupan siswa, sehingga benar-benar peduli terhadap orang yang tersisi, miskin, orang-orang terlantar dan lain sebagianya,” jelasnya.
Pastor Wilhelmus menyatakan, sekolah Katolik dibawah YPPK yang ada di Papua, khususnya di Kabupaten dan Kota Jayapura harus bisa mendidik anak-anak tidak hanya dari segi pengetahuan, tetapi pembentukan karakter dari setiap pribadi dari masing-masing siswa di sekolah. (Redaksi)
Komentar