JAYAPURA,CAKAPNEWS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto kini mulai terasa dampaknya di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Papua Selatan.
Di Kabupaten Merauke, implementasi program MBG tidak hanya memperbaiki asupan gizi anak sekolah, tetapi memperkuat kehadiran negara serta menumbuhkan semangat kebangsaan di tengah masyarakat Papua.
Komandan Kodim 1707/Merauke, Letkol Inf Johny Novriyadi, yang turut mendukung pelaksanaan program MBG mengatakan bahwa kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini.
“Program MBG ini bukan sekadar pemenuhan gizi, tapi sekaligus membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal melalui dapur umum dan pasokan bahan makanan dari petani sekitar,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Cakapnews.com, Sabtu (10/5.2025).
Menurut Johny, dapur MBG di Merauke saat ini telah melayani lebih dari 3.000 siswa di tujuh sekolah. Ia menilai kabupaten Merauke patut dijadikan model nasional karena eksekusi program berjalan baik dan mendapat respons positif dari warga.

Dua orang siswi, saat menikmati MBG di SMP Negeri 2 Jayapura, Papua belum lama ini. Program MBG dinilai dapat menyentuh para siswa yang ada di tanah Papua.
Hal senada juga disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Kedaulatan NKRI, Lenis Kogoya, yang merupakan tokoh Papua, menegaskan bahwa MBG adalah wujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat Papua yang selama ini merasa tertinggal.
“Program MBG bukan hanya soal makan gratis. Ini adalah cara negara mengatakan: kalian penting, kalian bagian dari Indonesia,” kata Lenis Kogoya saat mendampingi tim monitoring di Merauke.
Menurutnya, program MBG telah membuka ruang dialog antara negara dan masyarakat akar rumput. Di beberapa lokasi, siswa bahkan menyambut tim MBG dengan tangisan haru.
“Saya lihat sendiri anak-anak menangis karena merasa diperhatikan. Mereka bilang baru kali ini negara hadir langsung membawa makanan sehat ke sekolah,” ungkap Lenis.
Program MBG di Papua kini tengah berkembang menjadi lebih dari sekadar layanan makanan. Ia menjadi simbol kehadiran negara yang tidak hanya berbicara dalam kebijakan pusat, tetapi menyapa langsung warga di pelosok desa dan pedalaman hutan. (Redaksi).
Komentar